Kamis, 12 April 2012

MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN

Mengapa manusia menciptakan keindahan?

Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa sedang bagi yang melihatnya (Leo Tolstoy, pujangga Rusia).
Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa senang (Humo, pujangga Inggris).
Keindahan adalah sesuatu yang paling banyak mendatangkan rasa senang (Hemsterhuis, pujangga Belanda).
Keindahan adalah susunan yang teratur dari bagian yang erat antara satu dengan lainnya (Baumgarten, pujangga Jerman).
Keindahan adalah sesuatu yang memiliki proporsi yang harmonis (Shaftesbury, pujangga Jerman).
Keindahan adalah keserasian obyek dengan tujuannya (Emmanuel Kant).

Bayangkan jika kita hidup tanpa adanya keindahan. Bukankah hidup ini akan tidak berwana dan sangat membosankan??. Jawabannya sudah tentu "ya", hidup yang di jalankan manusia di bumi tentunya akan sangat tidak nyaman. Keindahan yang diciptakan manusia sudahlah tentu untuk memberi warna di kehidupan manusia yang cenderung penuh dengan kesibukan yang padat.

Keindahan yang diciptakan manusia dapat berupa apa saja. Contohnya adalah lukisan,musik,taman buatan, dan lain sebagainya. Lukisan, lukisan adalah suatu karya seni yang menciptakan keindahan di dalam setiap goresannya. Lukisan "monalisa" karya "leonardo da vinci" adalah salah satu karya yang terindah dari seorang seniman lukis dunia. Musik, musik salah satu contoh keindahan selanjutnya yang di ciptakan oleh manusia. Di dalam sebuah musik tersimpan lirik dan aransemen yang indah dan menawan, yang tentunya membuat penikmat musik begitu terbawa suasananya ketika mendengarkan musik.

Taman buatan, karya yang satu ini tidak dapat dipungkiri, banyak sekali taman yang dibuat oleh manusia dengan sangat indah. taman ini di manfaatkan untuk sekedar melepas penat dan bersantai manusia dari rutinitasnya. Tata taman yang indah dan cantik membuat pikiran manusia menjadi fresh kembali ketika melihat bunga-bunga bermekaran di taman tersebut yang di tata dengan indah oleh para manusia itu sendiri.

TERUSLAH BERKARYA MENCIPTAKAN KEINDAHAN LAINNYA. KARENA MANUSIA DI BERI ANUGERAH OLEH TUHAN AGAR BISA MENCIPTAKAN KEINDAHAN DI BUMI dan BUKAN MERUSAK KEINDAHAN yang TELAH DI BERIKAN OLEH-NYA.

Pergaulan Sehari-hari di Lingkungan Kampus

Indonesia adalah negara yang menganut kebudayaan bangsa timur. Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia. Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.

Seharusnya budaya timur yang terkenal dengan kesopanannya dan normanya yang baik ini, dapat di contohkan di dalam pergaulan kampus. Misalnya dalam hal berpakain,tingkah laku,serta norma kesopanan yang lainnya. Seharusnya hal seperti itu tidak perlu diingatkan, karena yang berada di lingkungan kampus itu adalah para "kaum intelektual" yang seharusnya sudah bisa memilah-milah mana yang baik dan mana yang benar.

Tentunya ini tidak terlepas dari masuknya era globalisasi di Indonesia. Namun semua itu balik lagi ke pribadi masing-masing. Bagaimana seseorang dapat mencerna arti dari globalisasi dengan baik. Karena lingkungan kampus tidak hanya berisi hal-hal yang positif namun juga berisi hal-hal yang negatif dan itu tidak bisa di pungkiri. Tinggal bagaimana kita menyikapi pergaulan dengan kita sebagai bangsa timur.

 JANGAN HILANGKAN BUDAYA KITA SEBAGAI BANGSA TIMUR HANYA KARENA TUNTUTAN ZAMAN YANG SEMAKIN BERKEMBANG!!

Kamis, 08 Maret 2012

Sosial Budaya Suku Betawi



Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni Jakarta. Kata Betawi berasal dari kata "Batavia," yaitu nama lama Jakarta pada masa Hindia Belanda.
Pada tahun 1930, kategori orang Betawi yang sebelumnya tidak pernah ada justru muncul sebagai kategori baru dalam data sensus tahun tersebut. Jumlah orang Betawi sebanyak 778.953 jiwa dan menjadi mayoritas penduduk Batavia waktu itu.

Pengakuan terhadap adanya orang Betawi sebagai sebuah kelompok etnis dan sebagai satuan sosial dan politik dalam lingkup yang lebih luas, yakni Hindia Belanda, baru muncul pada tahun 1923, saat Husni Thamrin, tokoh masyarakat Betawi mendirikan Perkoempoelan Kaoem Betawi. Baru pada waktu itu pula segenap orang Betawi sadar mereka merupakan sebuah golongan, yakni golongan orang Betawi.

Ada juga yang berpendapat bahwa orang Betawi tidak hanya mencakup masyarakat campuran dalam benteng Batavia yang dibangun oleh Belanda tapi juga mencakup penduduk di luar benteng tersebut yang disebut masyarakat proto Betawi. Penduduk lokal di luar benteng Batavia tersebut sudah menggunakan bahasa Melayu, yang umum digunakan di Sumatera, yang kemudian dijadikan sebagai bahasa nasional.


Sebagian besar Orang Betawi menganut agama Islam, tetapi yang menganut agama Kristen Protestan dan Katolik juga ada namun hanya sedikit sekali. Di antara suku Betawi yang beragama Kristen, ada yang menyatakan bahwa mereka adalah keturunan campuran antara penduduk lokal dengan bangsa Portugis. Komunitas Portugis ini sekarang masih ada dan menetap di daerah Kampung Tugu Jakarta Utara.

Sifat campur-aduk dalam dialek betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing. Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi. Dialek Betawi sendiri terbagi atas dua jenis, yaitu dialek Betawi tengah dan dialek Betawi pinggir. Dialek Betawi tengah umumnya berbunyi "é" sedangkan dialek Betawi pinggir adalah "a".

Dialek Betawi pusat atau tengah seringkali dianggap sebagai dialek Betawi sejati, karena berasal dari tempat bermulanya kota Jakarta, yakni daerah perkampungan Betawi di sekitar Jakarta Kota, Sawah Besar, Tugu, Cilincing, Kemayoran, Senen, Kramat, hingga batas paling selatan di Meester (Jatinegara).
Dialek Betawi pinggiran mulai dari Jatinegara ke Selatan, Condet, Jagakarsa, Depok, Rawa Belong, Ciputat hingga ke pinggir selatan hingga Jawa Barat.
Contoh penutur dialek Betawi tengah adalah Benyamin S., Ida Royani dan Aminah Cendrakasih, karena mereka memang berasal dari daerah Kemayoran dan Kramat Sentiong.
Sedangkan contoh penutur dialek Betawi pinggiran adalah Mandra dan Pak Tile. Contoh paling jelas adalah saat mereka mengucapkan kenape/kenapa'' (mengapa). Dialek Betawi tengah jelas menyebutkan "é", sedangkan Betawi pinggir bernada "a" keras mati seperti "ain" mati dalam cara baca mengaji Al Quran.


Senjata khas Jakarta adalah bendo atau golok yang bersarungkan terbuat dari kayu

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Betawi

Rabu, 07 Maret 2012

Tugas 1

1. Apa yang dimaksud dengan ilmu budaya dasar dan tujuannya ?

Ilmu Budaya Dasar adalah : Pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasa dan pengertian umum tentang konsep - konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah - masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu Budaya Dasar : Basic Humanitiesm -> The Humanities (Humanus) yang artinya Manusia Berbudaya dan halus yang berkaitan dengan nilai - nilai manusia.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar
  Mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik menyangkut orang lain dan alam sekitarnya maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

Untuk bisa menjangkau tujuan ILMU BUDAYA DASAR, diharapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
2. Mengembangkan daya kritis terhadap masalah kemanusiaan dan budaya.
3. Sebagai calon pemimpin bangsa dan negara dan ahli dibidangnya.
4. Mengusahakan wahana komunikasi.

2. Jelaskan dua pandangan yang menjelaskan unsur-unsur manusia?

              - Manusia terdiri dari 4 unsur :
                         1.Jjasad
                         2. Hayat
                         3. Ruh
                         4. Naf
      
              - Manusia sebagai suatu kepribadian mengandung tiga unsur :
                         1. Id              : Pemuas Kebutuhan
                         2. Ego           : Bagian atau struktur kepribadian yang mengatur tingkah laku
                         3. Super Ego : Struktur kepribadian yang paling akhir, yang dipengaruhi eksternal