Nama
Kelompok :
1. Riansyah Dana Putra(16111104),
2.
Hadistian Graha A (13111137), 3. Ried Farninov (16111163)
Jurusan
Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas
Gunadarma
ABSTRAK
Etika dalam bidang teknologi informasi,
khususnya komputer sudah ada sejak era 1940-an. Seiring perkembangan zaman,
etika komputer terus berkembang hingga saat ini mengikuti perkembangan zaman.
Kode etiknya pun berbeda-beda disebabkan oleh perbedaan adat istiadat, budaya,
dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negara.
Etika profesi adalah bagian dari etika
sosial yang mengharuskan suatu individu atau kelompok menjalankan profesinya
secara professional agar diterima oleh masyarakat. Dengan etika profesi
diharapkan kaum professional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat
mempertanggungjawabkan pekerjaan yang dilakukannya.
PENDAHULUAN
Teknologi informasi
dewasa ini memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Perkembangan
teknologi yang terjadi seolah menjadi revolusi yang memberikan banyak perubahan
pada cara berpikir manusia, baik dalam usaha pemecahan masalah, perencanaan,
maupun dalam pengambilan keputusan. Sehingga bukanlah suatu hal yang berlebihan
jika dikatakan bahwa teknologi informasi merupakan alat sosial, karena
kenyataannya bahwa teknologi informasi dipergunakan secara intensif pada
berbagai macam profesi.
Dalam dunia teknologi informasi, etika juga
berpengaruh dalam menentukan moral suatu individu. Misalnya dalam suatu
perusahaan, seorang programmer memiliki etika yang baik dalam berkomunikasi,
maka hal itu akan membawa dampak positif bagi perkembangan karirnya.
Maka, dapat disimpulkan
bahwa etika merupakan satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang
mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat.
Dengan adanya etika,
diharapkan suatu individu, kelompok atau masyarakat dapat saling menjaga
moralnya dengan baik.
LANDASAN TEORI
ETIKA
Etika ialah adat
istiadat atau kebiasaan yang baik, etika biasanya berkaitanerat dengan
perkataan atau berperilaku, yang berarti juga adat kebiasaan ataucara hidup
seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik, dan menghindariberperilaku yang
kurang baik.
PROFESI
Profesi merupakan suatu
jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan seseorang.
ETIKA
PROFESI
Etika profesi merupakan
bagian dari etika sosial yang menyangkut bagaimana suatu individu atau kelompok
harus menjalankan profesinya secara profesional agar diterima oleh masyarakat.
Dengan etika profesi diharapkan kaum profesional dapat bekerja sebaik mungkin,
serta dapat mempertanggungjawabkan tugas yang dilakukan dari segi tuntutan
pekerjaannya.
ETIKA
PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Gambaran Umum Pekerjaan
Bidang Teknologi Informasi
Secara umum, pekerjaan
di bidang teknologi informasi di kelompokkan menjadi 4, yaitu :
1. Perangkat Lunak (Software)
Pada kelompok ini
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
Analysis System,
bertugas menganalisa sistem yang hendak diimplementasikan, mulai dari analisa
proses dan alur sistem, kelebihan dan kekurangannya, studi kelayakan dan desain
sistem yang akan dikembangkan, dan lainnya.
Programmer, bertugas
mengimplementasikan rancangan sistem analis, yaitu membuat program (baik
aplikasi maupun sistem operasi). Web Designer, bertugas
melakukan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain suatu
proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
Web Programmer,
bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program
berbasis web sesuai dengan desain yang telah dirancang sebelumnya.
2. Perangkat Keras (Hardware)
Pada kelompok ini
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
Technical Engineer,
bertugas dalam bidang teknik, baik dalam pemeliharaan maupun dalam perbaikan
perangkat komputer.
Networking Engineer,
bertugas dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada
troubleshooting.
3. Operasional Sistem Informasi
Pada kelompok ini
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
Operator Electronic
Data Processing (EDP), bertugas mengoperasikan program atau aplikasi yang
berhubungan dengan EDP dalam sebuah perusahaan atau organisasi. System Administrator,
meng-handle administrasi dalam sebuah sistem, melakukan pemeliharaan sistem,
memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal yang
berhubungan dengan pengaturan operasional dalam sebuah sistem.
Management Information
System (MIS) Director, memiliki wewenang paling tinggi dalam sebuah sistem
informasi, melakukan manajemen terhadap sisem tersebut secara keseluruhan baik
perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.
4. Pengembangan Bisnis Teknologi Informasi
Pada bagian ini, tugasnya diidentifikasikan dalam
pengelompokan kerja di berbagai sektor industri teknologi informasi
Sejarah Etika Komputer
Teknologi komputer ditemukan pada era
1940-an, dan perkembangan teknologi informasi dimulai pada era tersebut.
Perkembangan tersebut dibagi menjadi beberapa tahap :
1. Era 1940 sampai 1950-an
Munculnya etika
komputer sebagai sebuah bidang studi dimulai dari pekerjaan professor Norbert
Wiener. Selama perang dunia II (awal tahun 1940-an), professor dari MIT ini
membantu mengembangkan suatu meriam anti pesawat yang mampu menembak jatuh
sebuah pesawat tempur yang melintas diatasnya.
Tantangan universal
dari proyek tersebut menyebabkan Wiener dan beberapa rekannya harus
memperhatikan sisi lain dari perkembangan teknologi, yaitu etika. Pada
perkembangannya, penelitian di bidang etika dan teknologi tersebut akhirnya
menciptakan suatu bidang riset baru yang disebut Cybernetics atau The science
of information feedback systems.
Konsep cybernetics tersebut dikombinasikan
dengan itu, membuat Wiener akhirnya menarik beberapa kesimpulan etis tentang
pemanfaatan teknologi yang sekarang dikenal dengan sebutan teknologi informasi
(TI).
2. Era 1960-an
Pertengahan tahun
1960-an, Donn Parker dari SRI International Menlo Park California melakukan
riset untuk menguji penggunaan komputer yang tidak sah dan tidak sesuai dengan
profesionalisme di bidang komputer. Waktu itu Parker menyampaikan suatu
ungkapan yang menjadi titik tolak penelitiannya, yaitu: ”that when people
entered the computer center they left their ethics at the door” (Fodor and
Bynum, 1992).
Ungkapan tersebut menggambarkan bahwa ketika orang-orang masuk
komputer, mereka meninggalkan etika mereka di pintu masuk. Lantas ia
menerbitkan ”Rules of Ethics in Information Processing” atau peraturan tentang
etika dalam pegolahan informasi. Parker juga dikenal menjadi pelopor kode etik
profesi bagi profesonal di bidang komputer terutama pada tahun 1968 ketika ia
ditunjuk untuk memimpin pengembangan Kode Etik Profesional untuk Association
for Computing Machinery (ACM).
3. Era 1970-an
Era ini bermula ketika
tahun 1960, Joseph Wiezenbaum, ilmuwan komputer MIT di Boston, menciptakan
suatu program komputer yang disebut ELIZA. Dalam eksperimennya, ELIZA ia
ciptakan sebagai tiruan dari ”Psychoterapist Rogerian” yang melakukan wawancara
dengan pasien yang akan diobatinya.
Perkembangan komputer
era 1970-an diwarnai dengan karya Walter Manner yang sudah mulai menggunakan
istilah ”computer ethics” untuk mengacu pada bidang pemeriksaan yang berhadapan
dengan permasalahan etis yang muncul oleh pemakaian teknologi komputer waktu
itu.
Maner menawarkan suatu kursus eksperimental atas materi pokok tersebut
pada Old Dominion University in Virgina. Tahun 1978, ia mempublikasikan
karyanya Starter Kit in Computer Ethics, yang berisi material kurikulum dan
pedagogi untuk para pengajar universitas dalam pengembangan pendidikan etika
komputer.
4. Era 1980-an
Tahun 1980-an, sejumlah
konsekuensi sosial dan teknologi informasi yang etis menjadi isu publik di
Amerika dan Eropa. Hal-hal yang sering dibahas adalah kejahatan komputer,
masalah-masalah yang disebabkan karena kegagalan sistem komputer, invasi
database komputer dan perkara pengadilan mengenai kepemilikan perangkat lunak.
5. Era 1990-an sampai sekarang
Sepanjang tahun 1990,
berbagai pelatihan baru di universitas, pusat riset, konferensi, jurnal, buku
teks dan artikel menunjukkan suatu keanekaragaman yang luas tentang topik di
bidang komputer.
Etika
Berprofesi dalam Bidang Teknologi Informasi di Indonesia
Kode etik dalam suatu
profesi berbeda-beda. Hal ini disebabkan perbedaan adat istiadat, budaya, dan peranan tenaga ahli profesi yang
didefinisikan dalam suatu negara tidaklah sama.
Di Indonesia,
organisasi profesi di bidang komputer yang didirikan sejak tahun 1974 yang
benama Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia (IPKIN), sudah
menetapkan kode etik yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan pemakaian
teknologi komputer di Indonesia. Kode etik profesi tersebut menyangkut
kewajiban pelaku profesi tehadap ilmu pengetahuan dan teknologi, kewajiban
pelaku profesi terhadap masyarakat, kewajiban pelaku profesi terhadap sesama
pengemban profesi ilmiah, serta kawajiban pelaku profesi terhadap sesama umat
manusia dan lingkungan hidup.
Munculnya kode etik
tersebut tentunya memberikan gambaran adanya tanggung jawab yang tinggi bagi
para pengemban profesi bidang komputer untuk menjalankan fungsi dan tugasnya
sebagai seorang profesional dengan baik sesuai garis-garis profesionalisme yang
ditetapkan.
KESIMPULAN
Etika memiliki peranan
yang cukup penting dalam setiap profesi. Karena tanpa etika, suatu individu
atau kelompok yang memiliki profesi tidak akan bisa bekerja secara
professional. Hal ini menyebabkan etika dan profesi memiliki kaitan yang erat.
Dalam bidang teknologi
informasi, etika profesi diperlukan untuk mengurangi tindakan-tindakan yang
merugikan orang lain dari segi etika dan moral, seperti : kejahatan komputer
dan pelanggaran hak atas kekayaan intelektual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar